Monday, November 30, 2020

Tokoh dan Penokohan dalam Novel The Royal Bread

Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam sebuah karya naratif. Siapa yang melakukan sesuatu dengan dikenai sesuatu, sesuatu yang dalam plot disebut sebagai peristiwa, siapa pembuat konflik, dan lain-lain adalah urusan tokoh dan penokohan.

Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan “siapakah tokoh utama novel itu?” atau “ada berapa orang jumlah pelaku novel itu?” atau “siapakah tokoh protagonis dan antagonis dalam novel itu?” dan sebagainya (Nurgiyantoro, 1995:165). Selanjutnya, Sudjiman (1988:16) mengatakan bahwa tokoh adalah individu rekaan yang mengalamiperistiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi ada juga berwujud binatang atau benda.

Berikut ini pengklasifikasian tokoh:

a) Berdasarkan Peranan dan Tingkat Pentingnya: Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan

b) Berdasarkan Peranan Tokoh dan Fungsi Penampilan Tokoh: Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis

c) Berdasarkan Perwatakannya dan Tingkat Kompleksitasnya: Tokoh Sederhana dan Tokoh Bulat

d) Berdasarkan Kriteria Berkembang atau Tidaknya Perwatakan: Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang

e) Berdasarkan Kemungkinan Pencerminan Tokoh: Tokoh Tipikal dan Tokoh Netral

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya. Dalam penokohan watak atau karakter tokoh dapat dilihat melalui dialog tokoh, penjelasan tokoh, dan penggambaran fisik. Penokoham dan tokoh dalam sebuah cerita sangat erat kaitannya sebab perwatakan tokoh digambarkan melalui penampilan si tokoh. Menurut Nurgiyantoro (1995:166), penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita.

Berikut ini merupakan teknik penokohan:

a) Teknik Analitik: merupakan penokohan cerita dilakukan dengan memberikan uraian atau deskripsi secara langsung.

b) Teknik Dramatik: merupakan penokohan yang dilakukan secara tidak langsung/mendeskripsikan secara eksplisit.

c) Teknik Campuran: merupakan teknik campuran yang menggunakan teknik analitik & teknik dramatik.

Penulis melakukan analisis tokoh dan penokohan pada novel berjudul The Royal Bread karya Eko. Novel ini menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Albert Glister, seorang anak penjual roti yang hidup di kota New York. Dia juga menjadi salah satu anak basket bersama sahabatnya yang bernama Jack. Suatu hari terdengar kabar bahwa putri kerajaan Inggris, yaitu Vanessa Carrol akan pindah ke sekolah yang sama dengan Albert. Saat hari kepindahan Vanessa tiba, terdapat penyambutan luar biasa dilakukan oleh sekolah. Beberapa hari kemudian, toko roti milik keluarga Albert terancam disita karena ayah Albert tidak mampu melunasi hutang akibat penggadaian toko tersebut. Kemudian munculah ide dari ibu Albert untuk mengajak Vanessa datang ke toko rotinya agar banyak wartawan yang meliput dan toko rotinya pun menjadi terkenal. Albert berhasil mengajak Vanessa untuk datang ke toko rotinya. Vannesa membantu Albert dalam menyelesaikan permasalahan hutang ayahnya. Awalnya Albert berpikir bahwa ia tidak akan pernah memiliki perasaan untuk Vanessa, namun hati berkata lain. Albert menyimpan perasaan kepada Vannesa. Tetapi saat itu Vanessa sedang berpacaran dengan salah satu anak yang terkenal nakal di sekolah, yaitu Seth. Tak lama, terdengan kabar bahwa Seth dan Vanessa putus. Hal itu menjadi sebuah kesempatan untuk Albert. Kejadian-kejadian selanjutnya membuat Albert dan Vannesa semakin dekat dan muncul perasaan lain di antara keduanya.

Dibawah ini penjelasan tokoh dan penokohan dalam novel The Royal Bread.

1. Albert Glister

Albert adalah tokoh utama protagonis dalam novel The Royal Bread. Albert merupakan remaja yang sederhana, rajin, ambisius, pekerja keras dan rendah hati.

2. Vanessa Carrol

Vanessa adalah tokoh utama protagonis dalam novel The Royal Bread. Walaupun dia adalah seorang berdarah-biru, dia bukan gadis yang lemah. Dia merupakan gadis yang kuat, tegas, dan cerdas.

3. Jack

Jack adalah tokoh tambahan protagonis sebagai sahabat Albert sejak kecil. Jack merupakan remaja yang penurut, sabar, dan pintar.

4. Seth

Seth merupakan tokoh tambahan antagonis. Dia memiliki watak yang licik, nakal dan merupakan penggoda wanita.

5. Mr. Glister

Mr. Glister adalah tokoh tambahan protagonis, dia merupakan ayah Albert. Dia memiliki watak yangb berwibawa, penyayang, pekerja keras dan tidak putus asa.

6. Mrs. Glister

Mrs. Glister adalah tokoh tambahan protagonis, dia merupakan ibu Albert. Dia memiliki watak yang sabar, penyayang, setia, bijak dan selalu memberikan motivasi.

Semua tokoh dalam novel The Royal Bread karya Eko digambarkan menggunakan teknik penokohan analitik, dramatik dan teknik campuran (analitik dan dramatik). Teknik penokohan dramatik yang digunakan, yaitu teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain dan teknik pelukisan fisik.

 


 


Monday, November 23, 2020

Hilton Hotel Luxury

A year ago, before the corona pandemic era, my family and I went to Bandung. We stayed at the Hilton hotel. We stayed for one day and one night. While there we were very happy with the service from the hotel.

As we all know, that Hilton hotels need no doubt about the facilities and services provided. We checked-in around 11.00 am, once entered the hotel lobby, I was amazed by the very beautiful inside, with high ceilings, majestic pillars, it looks very elegant. It was December, the month to celebrate Christmas, so the hotel contained a Christmas tree and many other Christmas ornaments.

welcomed by the receptionist and the check-in process was very fast. After that, we went to the room using the elevator, and our luggage was carried by the concierge. I forgot the name of the room we stayed in, but in that room, there were twin beds, each mattress was very wide, there was a television, mini bar, ironing table and coffee maker, the room also had a very nice view. There was also a bathroom, the bathroom was very spacious with a shower and bathtub, the bathroom knick-knacks, such as toothbrushes, towels, etc.

In the afternoon we tried to go to the hotel swimming pool. The pool was was very spacious. At dinner, we prefer to eat outside, because we wanted to try Bandung's specialities. After dinner we returned to the hotel, enjoy some of the facilities at the hotel. The next day we breakfasted at the hotel restaurant. There were many foods served, there was western, Asian and Indonesian food. The food was very varied and also tasted very delicious. At 10.30 am, we checked out and returned to Bogor.

source: agoda.net


Thursday, November 12, 2020

Tour Packages

The following is a flyer containing the tour packages. This flyer is to fulfil the task of the seventh meeting of the Tourism 2 (vclass). 



Created by: 

Name: Arshila Andista Mantika

NPM: 11618123

Class: 3SA88

English Literature Departement

Gunadarma Univesity